ANALISA BANJIR AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DI JAYAPURA
Abstract
Distrik Jayapura Selatan yakni Kelurahn Entrop merupakan salah satu kawasan hutan lindung yang dapat
berfungsi dalam menjaga keseimbangan Ekologi di kota Jayapura. Namun tingginya jumlah penduduk
akan meningkatkan permintaan terhadap rumah tinggal yang tentunya akan berdampak pada
keseimbangan lingkungan. Dampak yang akan ditimbulkan sebagai akibat dari lahan yang
terganggu/beralih fungsi adalah : semakin menurunya kemampuan penyerapan air dan semakin besarnya
debit air larian (Run-Off), sehingga kawasan ini akan menjadi daerah kawasan longsor dan rawan banjir.
Hal ini membuat aliran yang mengalir masuk ke drainase membawa juga beberapa sedimen/material yang
mengakibatkan kapasitas tampung saluran drainase/sungai menjadi berkurang atau tidak optimal.
Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa debit banjir puncak (QP)yang turun ke lokasi
penelitian, yakni dengan : Metode rata-rata aljabar, Metode Log Person III, Metode Rasional, dimana
terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap persamaan koefisien DAS, nilai Intensitas curah hujan dan
nilai luasan Areal daerah tangkapan air (Catchman Area).
Perubahan tataguna lahan yang tadinya hutan telah menjadi daerah/lahan yang terbangun pada lokasi
penelitian. Perubahan tersebut berdampak pada debit yang di terima oleh drainase. Dari hasil analisa
penelitian ini besarnya perubahan nilai koefisien limpasan (C) pada tahun 1993-2002 nilai koefisien
limpasan (C) = 0,184, dengan luas Areal (A) = 1,267196 KM2, pada tahun 2002-2012 nilai koefisien
limpasan (C ) = 0,385 dengan luas Areal (A) = 1,267196 KM2, dan pada tahun 2012-2021 nilai koefisien
limpasan (C) = 0,51123, dengan luas Areal (A) = 1,593466 KM2

