STRATEGI PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERKELANJUTAN DI KOTA JAYAPURA
Abstract
Beberapa sungai yang merupakan sumber air bersih di Kota Jayapura mengalami penurunan debit air yang cukup signifikan. Berkurangnya volume air bersih padahal pertumbuhan penduduk kota semakin meningkat merupakan permasalahan yang harus dihadapi oleh instansi PDAM selaku lembaga penyedia dan pengelola air bersih di daerah perkotaan pada masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung air dan menyusun strategi pengelolaan sistem penyediaan air minum di Kota Jayapura dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta metode analisis deksriptif. Analisis daya dukung air mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2009 dan analisis strategi pengelolaan sistem penyediaan air minum menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian berdasarkan tutupan lahan Kota Jayapura, mempredikasi bahwa daya dukung air pada 2032 akan terjadi defisit air di Kota Jayapura, di mana ketersediaan air (SA) yang sebesar 93.676.705,94 m3/tahun lebih kecil dari kebutuhan air (DA) yang sebesar 1.467.504.000 m3/ tahun. Strategi S-O dijadikan sebagai strategi prioritas, yaitu berupa peningkatan akses layanan air minum, peningkatan kualitas SDM personil PDAM Kota Jayapura, mengembangkan kerja sama dengan instansi teknis bidang air bersih dan lembaga swasta serta menjaga mutu kualitas air dengan pengamanan sumber air baku melalui koordinasi lintas sektor dan keterlibatan lembaga adat.