PEMANFAATAN SINGKONG (MONIHOT ESCULENTA) MENJADI BIOETANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH

  • Hendry Y. Nanlohy Universitas Sains dan Teknologi Jayapura
  • Anwar . Universitas Sains dan Teknologi Jayapura
Keywords: singkong hutan, air tape, destilasi fraksional, bioetanol

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah. Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme, dan dilanjutkan dengan proses destilasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari tentang bioetanol yang dapat dihasilkan dari air tape singkong, dengan cara destilasi fraksional. Untuk pemisahan alkohol air tape dari air, dari setiap pembakaran C2H5OH(l), menentukan nilai udara pembakaran, entalpi pembakaran () yaitu -13,503 kj/kmol (bahan bakar), nilai pemanasan atas (HHV) = 44755,76 kj/mol dan nilai pemanasan bawah (LHV) = 52325,76 kj/mol, menentukan titik  nyala adiabatik dari setiap reaksi pembakaran yaitu Tad = 2850,041 K dan  menguji kadar bioetanol 70%, 83%, 86%, dan 95% pada kompor bioetanol. konsumsi bahan bakar bioethanol berkadar 70 % dengan waktu didih rata – rata yaitu 9,15; dan konsumsi bahan bakar sebesar 26,7 ml bioethanol. Pada bioethanol berkadar 83%  dengan waktu titik didih rata – rata 5,34 dan konsumsi bahan bakar 21,7 ml bioethanol. Pada bioethanol 86% dengan waktu titik didih rata - rata 4,09 menit dan konsumsi bahan bakarnya rata - rata 18,3 ml bioethanol, sedangkan pada bioethanol berkadar 95% dengan titik didih rata - rata 1,52 menit dan nilai rata – rata konsumsi bahan bakarnya yaitu 9 ml bioethanol.

Hasil dari penelitian bioetanol dengan kadar 70%, 83%, 86%  dan 95% dapat digunakan  sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah. Kesimpulan uji coba bioetanol terhadap kompor bioetanol yaitu semakin tinggi kadar bioetanol yang digunakan, maka semakin cepat waktu titik didihnya dan juga semakin hemat konsumsi bahan bakarnya.

Published
2013-12-12