https://ojs.ustj.ac.id/median/issue/feed Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi 2025-07-30T20:28:41+09:00 Y. L. Marnala Sitorus jurnalmedian2021@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Jurnal MEDIAN</strong>&nbsp; <strong>Arsitektur dan Planologi</strong> merupakan jurnal ilmiah gabungan dari dua program studi, yaitu Arsitektur dan PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) - Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang dikelola di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Jurnal MEDIAN terbit pertama kali pada tahun 2011 dan diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan&nbsp;<strong>Juni</strong>&nbsp;dan&nbsp;<strong>Desember mulai tahun 2023 (sebelumnya terbit pada bulan Februari dan Oktober)</strong>. Disiplin ilmu yang dapat menerbitkan artikelnya melalui jurnal ini adalah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota serta berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan.</p> https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1520 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KAYO PULAU DI KAMPUNG TAHIMA SOROMA DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA 2025-06-23T09:14:31+09:00 Gabriel Frits D Flassy annalabok89@gmail.com Normalia Ode Yanthy annalabok89@gmail.com Musfira Musfira annalabok89@gmail.com Anna M Labok annalabok89@gmail.com Johanes F Wally anna.marialabok@yahoo.com <p>Kampung Tahima Soroma merupakan kampung adat pesisir di Kayo Pulau, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, yang dihuni oleh masyarakat asli Port Numbay. Permukiman kampung ini didominasi oleh rumah panggung di atas perairan, dengan akses terbatas terhadap infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan pengelolaan sampah. Meskipun letaknya strategis dan dekat dengan pusat kota, kampung ini menghadapi tantangan serius terkait kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan permukiman, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan campuran <em>(mixed methods)</em> dan metode analisis deskriptif serta memperoleh data primer melalui penyebaran kuesioner, observasi lapangan, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih tergolong rendah hingga sedang, dengan indeks rata-rata 38%. Partisipasi tertinggi terlihat pada pemeliharaan jalan lingkungan yang berbasis norma adat, namun rendah pada aspek konservasi, pengelolaan sanitasi, dan pemanfaatan air bersih. Minimnya fasilitas dasar, rendahnya pendapatan warga, rendahnya kesadaran lingkungan, dan kurangnya pelibatan dalam perencanaan menjadi faktor penghambat utama. Penelitian ini merekomendasikan strategi peningkatan partisipasi melalui penyediaan sarana-prasarana, edukasi lingkungan, dan pendekatan berbasis budaya lokal.</p> 2025-06-23T09:14:31+09:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1536 PERANCANGAN KONSERVATORI DAN LABORATORIUM ANGGREK BERBASIS ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI JAYAPURA 2025-06-28T18:31:29+09:00 Djenny M.S Rumayomi drumayomi@gmail.com Anggia Riani Nurmaningtyas anggiahermawan@gmail.com Sugito Utomo anggiahermawan@gmail.com <p>Konservasi anggrek sebagai tanaman endemik Papua membutuhkan dukungan infrastruktur arsitektur yang responsif terhadap iklim, ekologis, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan merancang konservatori dan laboratorium anggrek yang terintegrasi dengan fungsi edukatif dan ilmiah di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Metode pendekatan yang digunakan adalah studi tapak, analisis iklim, serta integrasi prinsip arsitektur berkelanjutan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa pemanfaatan panel surya, sistem <em>rainwater harvesting</em>, ventilasi silang, dan pemilihan material lokal mampu menciptakan sistem bangunan yang efisien dan kontekstual. Selain itu, zonasi fungsi ruang yang terdiri dari ruang kultur jaringan, <em>nursery</em>, aklimatisasi, dan ruang edukasi publik menjadi inovasi utama dalam mendukung siklus hidup anggrek secara menyeluruh. Konservatori ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas pelestarian tanaman, tetapi juga sebagai laboratorium terbuka yang mendukung pembelajaran lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Integrasi antara desain arsitektural dan strategi konservasi menjadikan proyek ini sebagai model konservasi tropis berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakter serupa.</p> 2025-06-28T00:00:00+09:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1497 KAJIAN TINGKAT KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA JALAN IMAM BONJOL KOTA SEMARANG BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA 2025-06-28T23:26:43+09:00 Dhatu Dinar Mukti wahjoerini@usm.ac.id Wahjoerini Wahjoerini wahjoerini@usm.ac.id <p>Jalan Imam Bonjol merupakan salah satu jalan protokol yang merupakan akses utama untuk menuju pusat pemerintahan di Kota Semarang. Pada kawasan sepanjang jalan Imam Bonjol terdapat berbagai macam aktivitas seperti perumahan, pendidikan, perkantoran, dan komersial antara lain: pertokoan, restoran, dan hotel yang padat serta berdekatan. Hal ini membuat kawasan Jalan Imam Bonjol memiliki intensitas kegiatan lalu lintas, baik kendaraan bermotor maupun pejalan kaki, cukup tinggi. Beragamnya aktivitas yang ada di kawasan Jalan Imam Bonjol harus didukung dengan jalur pedestrian sebagai wadah aktivitas pejalan kaki yang berfungsi sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Hal ini penting untuk menjaga agar ruang publik khususnya jalur pedestrian dapat berfungsi sebagai prasarana transportasi jarak pendek yang efektif dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kenyamanan jalur pedestrian di Jalan Imam Bonjol berdasarkan persepsi pengguna. Metode analisis yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif deskriptif. Kajian ini mengacu pada 8 aspek penting dari kenyaman jalur pedestrian yaitu aspek: sirkulasi, iklim dan kekuatan alam, kebisingan, bau-bauan, bentuk, keamanan, kebersihan, dan keindahan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah jalur pedestrian Jalan Imam Bonjol Kota Semarang memiliki tingkat kenyamanan yang tergolong Nyaman, dengan perolehan persentase sebesar 70%. Perolehan tingkat kenyamanan jalur pedestrian yang tergolong nyaman tersebut menunjukkan bahwa pengguna tidak merasa terganggu akan tetapi terkadang masih mengharapkan sebuah perbaikan. Hal dasar yang paling mempengaruhi nilai tersebut ialah aspek bentuk yang terkait dengan kondisi perkerasan jalur pedestrian dan ketersediaan fasilitas pendukung.</p> 2025-06-28T23:26:43+09:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1522 PERENCANAAN PASAR PELELANGAN IKAN HAMADI DI KOTA JAYAPURA 2025-07-05T17:18:17+09:00 Mercyana Trianne Zebua mercyanazebua@gmail.com Erwin Buntu mercyanazebua@gmail.com <p>Pasar Pelelangan Ikan (PPI) Hamadi merupakan pusat kegiatan perikanan laut di Kota Jayapura, yang terletak di pinggir Pantai Hamadi dan merupakan salah satu pasar ikan yang direncanakan menjadi kawasan minapolitan tangkap, sehingga akan dibutuhkan penambahan fasilitas pendukungnya. Aktivitas perdagangan di PPI Hamadi saat ini meningkat seiring dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan, yang menyebabkan kondisi pasar menjadi kotor serta ruang parkir yang sempit dan tidak tertata dengan baik. Akan dibutuhkan perbaikan dan penambahan fasilitas fisik pasar ikan yang juga sesuai standar pasar sehat. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan pengembangan PPI Hamadi sesuai dengan kebutuhan akan fasilitas pasar yang meningkat. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat kondisi eksisting pasar saat ini dengan penggunaan teori yang dipaparkan secara kualitatif. Tahapan analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik yang merupakan metode penyelesaian suatu masalah secara sistematis dan berurutan hingga mendapatkan konsep perencanaan sesuai standar. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa perlu penataan ulang atau redesain pada bangunan dengan fungsi utama pasar pelelangan ikan sesuai parameter dan kriteria desain yang telah ditetapkan.</p> 2025-07-05T17:18:17+09:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1534 SEBARAN LOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI DISTRIK HERAM KOTA JAYAPURA 2025-07-07T09:05:24+09:00 Ronald Wanimbo nalaustj2006@gmail.com Yannice L M Sitorus nalaustj2006@gmail.com Joko Purcahyono jokocahyono2006@gmail.com <p>Pedagang kaki lima (PKL) sering dikaitkan dengan dampak negatif bagi lingkungan perkotaan, antara lain: kotor, kumuh dan tidak tertib, akan tetapi keberadaannya masih dibutuhkan masyarakat. Pemerintah Kota Jayapura telah berupaya untuk mengatur PKL, yang antara lain dengan menetapkan lokasi berdagangnya namun masih belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan preferensi PKL terhadap lokasi berdagang serta persepsi masyarakat terhadap keberadaan PKL pada lima lokasi di Distrik Heram, Kota Jayapura. Berdasarkan perilaku PKL ini, dapat dibuat perencanaan dan pengaturan ruang lokasi berdagang yang paling tepat dan kemudian dapat diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKL merupakan salah satu alternatif mata pencaharian bagi warga Kota Jayapura di Distrik Heram, yang tidak dapat memasuki sektor formal. PKL cenderung mengelompok menurut jenis dagangannya dan jenis usaha yang paling banyak diminati adalah makanan. Dari kelima lokasi observasi di Distrik Heram, Perumnas IV Padang Bulan dan Kampung Yoka merupakan lokasi dengan tingkat kunjungan masyarakat masih rendah, sedangkan Mega Waena, Expo Waena dan Perumnas III Kampwolker merupakan lokasi yang sangat diminati oleh masyarakat dan PKL walaupun bukan merupakan lokasi formal sesuai ketetapan Pemerintah Kota Jayapura. Kegiatan PKL pada ruang informal ini tidak didukung dengan sarana dan prasarana pendukung aktivitas berdagang di sana. Kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah adalah antara lain menetapkan lokasi-lokasi PKL menjadi lokasi formal setelah dikaji secara teknis, melengkapinya dengan fasilitas layanan publik, serta mengawasi setiap lokasi tersebut agar tidak berkembang menjadi kumuh dan semrawut.</p> 2025-07-07T09:05:24+09:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.ustj.ac.id/median/article/view/1549 REKONSTRUKSI KARIWARI SETELAH TSUNAMI 2011: PELESTARIAN ARSITEKTUR VERNAKULAR PAPUA DI TELUK YOUTEFA JAYAPURA 2025-07-30T20:28:41+09:00 Muhammad Amir Salipu asalipu@gmail.com Anggia Riani Nurmaningtyas anggiahermawan@yahoo.com Sugito Utomo githo23@gmail.com Auryn Lusda Amir alusida@gmail.com <p>Bencana tsunami besar yang melanda pesisir timur Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 berdampak hingga ke wilayah pantai utara Papua, termasuk Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Gelombang tsunami ini merusak banyak infrastruktur penting, seperti jalan jerambah dan bangunan adat Kariwari di Kampung Enggros, kawasan Teluk Youtefa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak tsunami Jepang tahun 2011, yang dianggap sebagai penyebab utama kerusakan struktur Kariwari di Teluk Youtefa, mempelajari kearifan lokal suku Enggros tentang standar spasial tradisional untuk penempatan Kariwari. dan menyarankan teknik rekonstruksi untuk struktur Kariwari yang tahan terhadap gelombang laut.&nbsp; Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan data diperoleh lewat observasi lapangan. Dampak gelombang tsunami terhadap kegagalan struktural Kariwari dinilai, bersama dengan pengetahuan tradisional masyarakat Enggros tentang tempat konstruksi yang aman. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan penting, yaitu: resonansi tsunami meningkatkan ketinggian gelombang laut di Teluk Youtefa yang menghancurkan Kariwari; lokasi revitalisasi Kariwari yang dibangun pada tahun 2010 melanggar aturan spasial konvensional karena berada di paling luar jalur jerambah yang membuatnya rentan terhadap gelombang langsung; dan rekonstruksi yang disarankan adalah bangunan Kariwari ditempatkan kembali di tengah jalur jerambah, seperti yang dilakukan secara konvensional, dengan perkuatan pada tiang pondasi bangunan.&nbsp;</p> 2025-07-30T00:00:00+09:00 ##submission.copyrightStatement##